cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
staialhikmahjakarta10@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Hikmah : Journal of Islamic Studies
ISSN : 20882629     EISSN : 25810146     DOI : -
Core Subject : Education,
HIKMAH (ISSN. 2088-2629) is a journal of Islamic Studies which published by ALHIKMAH Islamic Studies Institute Jakarta. This journal is published each semester. It is publication media for research results and the thoughts of lectures, intelectuals, and the observer of Islamic studies. By upholding the spirit of multi disciplinary studies, the HIKMAH journal is providing various research report and articles which related to the f eld of education, social, culture, law, politics, economy, and science. T ey are seriously studied in terms of islamic perspective. the substance of the writings is the responsibility of the writers and doesn’t necessarily ref ected the oppinion of the redaction.
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 12, No 1 (2016): Memahami Islam: Pernak Pernik Kehidupan Keagamaan Nusantara" : 7 Documents clear
Perspektif Hak Asasi Manusia atas Tindakan Nabi Muhammad Saw. terhadap Pelaku Penodaan Agama dan Implikasinya terhadap Ketentuan Hukum di Indonesia Muh Tasrif
Hikmah: Journal of Islamic Studies Vol 12, No 1 (2016): Memahami Islam: Pernak Pernik Kehidupan Keagamaan Nusantara
Publisher : STAI ALHIKMAH Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (170.162 KB) | DOI: 10.47466/hikmah.v12i1.57

Abstract

Abstract The existence of Presidential Decree of Indonesian Republic no. 1/PNPS 1965 about the prevention of abuse and/or religious desecration becomes public discussion in homeland of reformation period. The researcher sees the constitution is not compatible with the principles of religious freedom which is guaranteed by 1945 Constitution and the international legal instruments about human rights. However many Muslim Leaders say that the constitution related with Islam guidance as told in Quran and Hadith. Based on the contexts, showing problems about how their arguments can be seen from human right perspective and how the implication toward the terms of law in Indonesia. To answer the problems, the writer elaborates the forms of Prophet Muhammad SAW’s Actions toward religious desecration actors and connected on human right perspective and its implications toward the terms of law in Indonesia. The religious desecration actors are treated variously by Prophet Muhammad SAW:, some are allowed even apologized and the others are punished. Keywords: Human right, Prophet Muhammad’s Action, Religious desecration Abstrak Keberadaan Penetapan Presiden Republik Indonesia No. 1/ PNPS Tahun 1965 Tentang Pencegahan Penyalahgunaan dan/ atau Penodaan Agama menjadi perbincangan publik di tanah air pada Masa Reformasi. Pengamat melihat UU tersebut tidak kompatibel dengan prinsip-prinsip kebebasan beragama yang dijamin oleh Undang-Undang Dasar 1945 dan instrumen hukum internasional tentang hak asasi manusia. Namun demikian, banyak tokoh Muslim yang berpandangan bahwa UU tersebut bersesuaian dengan ajaran Islam sebagaimana disebut dalam dalil al-Quran dan Hadis. Berdasarkan konteks tersebut, muncul persoalan tentang bagaimana memahami dalil-dalil tersebut bila dilihat dari perspektif hak asasi manusia dan bagaimana implikasinya terhadap ketentuan hukum di Indonesia. Untuk menjawab persoalan tersebut, penulis menguraikan bentuk- bentuk tindakan Nabi Muhammad saw. terhadap para pelaku penodaan agama dan mengaitkannya dengan perspektif hak asasi manusia dan implikasinya terhadap ketentuan hukum di Indonesia. Para pelaku penodaan agama diperlakukan secara beragam oleh Nabi Muhammad saw.: sebagian dibiarkan bahkan dimaafkan dan sebagian yang lain dihukum. Kata Kunci: Hak asasi, Tindakan Nabi, Penodaan agama
Pergeseran Peran dan Posisi Ulama pada Masyarakat Melayu di Tanjung Pura Kabupaten Langkat Fatimah Zuhrah
Hikmah: Journal of Islamic Studies Vol 12, No 1 (2016): Memahami Islam: Pernak Pernik Kehidupan Keagamaan Nusantara
Publisher : STAI ALHIKMAH Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (157.611 KB) | DOI: 10.47466/hikmah.v12i1.58

Abstract

The role of ulama or religious teachers are fully controled to internalize the values of Islam into Langkat societies. The role of ulama in Langkat in the past was very large and influenced compared with the present time. The shift position and the role of the ulama now is increasingly complex related to the change and the development of the society. In its popularity and development, ulama now not only rules in religious affair but also hasarole offered to the public affair related to the religious agenda of social change. Ulama now contributed in all issues interpretated to religion and public affair, such as teacher on religious references, give concrete evidence agenda of social change and cultural, economic guidance, and guide the behavior of religious people and even involvement in politics in society. Keywords: Role, Position, Ulama, Indonesia Society Abstrak Peran ulama atau guru agama dikendalikan sepenuhnya untuk menginternalisasi nilai-nilai Islam kepada masyarakat Langkat. Peran Ulama di Langkat dimasa lalu sangatlah besar dan berpengaruh, dibandingkan dengan saat ini. Pergeseran posisi dan peran ulama sekarang semakin kompleks terkait dengan perubahan dan perkembangan masyarakat. Dalam perkembangannya saat ini ulama tidak hanya berperan dalamhalkeagamaanmelainkanjugamemilikiperanmenawarkan kepada masyarakat berkaitan dengan agenda perubahan sosial keagamaan, baik menyangkut masalah interpertasi agama, cara hidup berdasarkan rujukan agama, memberi bukti kongkrit agenda perubahan sosial dan budaya masyarakat, melakukan pendampingan ekonomi, maupun menuntun perilaku keagamaan masyarakat dan bahkan keterlibatan dalam percaturan politik di masyarakat. Kata Kunci: Peran, Posisi, Ulama, Masyarakat Melayu
Strategi Pengembangan Nilai Toleransi dan Pluralisme dalam Pendidikan Pesantren Kholilur Rahman
Hikmah: Journal of Islamic Studies Vol 12, No 1 (2016): Memahami Islam: Pernak Pernik Kehidupan Keagamaan Nusantara
Publisher : STAI ALHIKMAH Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (198.252 KB) | DOI: 10.47466/hikmah.v12i1.59

Abstract

Abstrct This article discusses about the tolerance among religious people in Polagan Madura. It is relevant to be reviewed in the midst of intolerance discussion and violence in the name of religion which increases more and more in Indonesia. One thing is important that it can be split of phenomena between what happened in the society and what informs in the mass media or the result of research. Because it’s recognized or not, in a thousand hamlets and villages of Indonesia, Religious conflicts especially among religious people are rarely happened. The discussion in this study will be started by the constructions of tolerance values generally and then continued by study about tolerance values in Polagan Village which is closed historically and sociologically till the end of steps about tolerance exhibition run by Polagan society many years. Keywords: Tolerance, Pluralism, Multiculturalism Abstrak Artikel ini akan mencoba mengangkat tentang toleransi antar umat beragama di Polagan Madura. Tulisan ini menjadi relevan untuk dikaji di tengah maraknya pembahasan intoleransi dan kekerasan atas nama agama yang semakin meningkat di Indonesia. Satuhalpentingyangingindiketengahkan adalahagar tidak lagi terjadi split of phenomena, antara yang terjadi dalam masyarakat dengan apa yang diberitakan media masa ataupun hasil riset. Karenadiakuiataupuntidak, di ribuandusundandesa- desa Indonesia, konflik keberagamaan –khususnya antar umat beragama– sangat jarang terjadi. Pembahasan dalam tulisan ini akan dimulai dengan konstruksi nilai toleransi secara umum dan kemudian dilanjutkan dengan studi tentang nilai toleransi di Desa Polagan yang didekati secara historis dan sosiologis sampai pada tahapan akhir tentang tolerance exhibition yang dijalankan oleh masyarakat Polagan selama bertahun-tahun. Kata Kunci: Toleransi, Pluralisme, Multikulturalisme
Memperkuat Kebijakan Negara Dalam Penanggulangan Radikalisme di Lembaga Pendidikan Abdul Aziz
Hikmah: Journal of Islamic Studies Vol 12, No 1 (2016): Memahami Islam: Pernak Pernik Kehidupan Keagamaan Nusantara
Publisher : STAI ALHIKMAH Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (176.763 KB) | DOI: 10.47466/hikmah.v12i1.55

Abstract

Abstract Educational institutions are considered as a long term strategic instruments in overcoming the problem of violence and religious radicalismwhichburstinthepostofpoliticalreformation. Creating the certainty of education process been positively is equal to ensure the futureoftheyoungergenerationasthesuccessortothenation’s development. Therefore, educational institutions should be able to create a generation of peace. It is should be a collective duty and obligation to build a breaker movement of radicalism regeneration among young people through education process which is done by strengthening and structuring the understanding of knowledges in various disciplines that studied by pupils and students. So what have to arrange and aligne is not only subjects or study of religion particularly, but all of sources and courses need to be delivered in a humanists and tolerant approach based on strengthening the mental and character nationalism of pupils and students. This paper will attempt to review some aspects that could beadoptedby government in order to face the threat of radicalism phenomenon of the youth in educational institutions. Before the main focus, the discussion will be conducted by conceptualization of the problem. This conceptualization begins with an understanding of the concept of religious radicalism, followed by understanding the concept of intolerance. While in the main focus the discussion will surfaces three strategic policy of the state namely strengthening the ideology of of tolerance, the revitalization of the values of Pancasila, and the empowerment of civil society, and finally the conclusion. Keyword: Policy, Youth, Tolerance, violence. Abstrak Lembaga pendidikan dianggap sebagai alat yang strategi untuk jangka panjang dalam mengatasi permasalahan tentang kekerasan dan radikalisme agama yang ramai pada paska reformasi politik. Menciptakan kepastian dari proses pendidikan secara positif itu sama seperti mengukur masa depan para generasi muda sebagai penerus pembangunan bangsa. Oleh karena itu, lembaga pendidikan seharusnya dapat menciptakan generasi perdamaian. Hal tersebut seharusnya menjadi tugas kolektif dan kewajiban untuk membangun gerakan pemecah dari regenerasi radikalisasi diantara generasi muda melalui proses pendidikan yang dilakukan melalui penguatan dan penataan dalam memahami ilmu di berbagai disiplin ilmu yang dipelajar oleh para siswa dan mahasiswa. Sehingga apa yang harus diatur dan diselaraskan tidak hanya mata pelajaran ataupun pelajaran agama khususnya. Tetapi semua sumber dan mata kuliah perlu disampaikan secara humanis dan pendekatan toleransi berdasarkan penguatan mental dan karakter siswa dan mahasiswa. Tulisan ini akan mencoba mengulas beberapa aspek yang bisa diadopsi oleh pemerintah dalam rangka menghadapi ancaman fenomena radikalisme pada kaum muda di lembaga pendidikan. Sebelum fokus pada poin utama, pembahasan akan dilakukan dengan masalah konseptualisasi. Konseptualisasi tersebut dimulai dengan pemahaman tentang konsep radikalisasi agama, diikuti dengan pemahaman konsep toleransi. Sementara di poin utama, pembahasan akan muncul 3 kebijakan strategi Negara yaitu penguatan ideologi toleransi, dan revitalisasi nilai-nilai Pancasila, dan pemberdayaan masyarakat sipil, dan akhirnya kesimpulan. Kata Kunci: Kebijakan, Pemuda, Toleransi, Kekerasan
Dinamika Aliran Keagamaan Sempalan: Tinjauan Persepektif Sosiologi Agama Abbas Langaji
Hikmah: Journal of Islamic Studies Vol 12, No 1 (2016): Memahami Islam: Pernak Pernik Kehidupan Keagamaan Nusantara
Publisher : STAI ALHIKMAH Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (168.814 KB) | DOI: 10.47466/hikmah.v12i1.60

Abstract

Abstract Currently, the efforts are focused on explaining fragment religious flows from social science approaches. The social sciences approaches are not only explain how a fragment religious flow appeared and developed but also can explain how to overcome religious conflict in the communities. In this case, The Religion colleges have important roles. In relation to the increasing of educational level of community, which is influenced by the role of religion colleges. The religion colleges support the civil society approach with universal values which existed in all religions such as democracy, tolerance, egalitarianism spirits, that is why the app roaches with social science basics are important to be intensified in understanding and responding towards the fragment religious flows phenomenon. This paper explains about the fragment religious flows from the sociological perspectives and initiates the strategic roles of religion colleges in solving the problem of developed religious conflicts. Keywords: Religious flows, Fragment, Sociologi of religion Abstrak Dewasa ini mulai dikedepankan upaya menjelaskan realitas aliran keagamaan sempalan dengan pendekatan ilmu-ilmu sosial. Pendekatan ilmu-ilmu sosial ini bukan hanya untuk menjelaskan bagaimana suatu aliran keagamaan sempalan muncul dan berkembang, tetapi dalam ranah praktis cukup efektif dalam meredam gejolak yang terjadi di masyarakat, bahkan dalam penyelesaian konflik keagamaan yang terjadi. Dalam konteks ini peran Perguruan Tinggi Agama menjadi penting. Perguruan Tinggi Agama, yang mendorong pendekatan civil society dengan mengedepankan nilai-nilai universal yang terdapat pada semua ajaran agama, seperti demokrasi, toleransi, semangat egalitarianisme, maka pendektan berbasis ilmu-ilmu sosial perlu semakin ditingkatkan. Tulisan ini menjelaskan dinamika aliran keagamaan sempalan dalam perspektif sosiologi dan menggagas peran strategis Perguruan Tinggi Agama dalam mengatasi konflik keagamaan yang berkembang. Kata Kunci: Aliran Keagamaan, Sempalan, Sosiologi Agama
Kabut di Ujung Pelangi: Identitas dan Potensi Konflik Keagamaan di Sitiarjo Malang Siti A'isyah
Hikmah: Journal of Islamic Studies Vol 12, No 1 (2016): Memahami Islam: Pernak Pernik Kehidupan Keagamaan Nusantara
Publisher : STAI ALHIKMAH Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (210.929 KB) | DOI: 10.47466/hikmah.v12i1.56

Abstract

Abstract Sitiarjo is known as one of Indonesian miniatures because of the harmonious life in religious differences. This village was born as Christian Village in which ever got status as Christian Village, and in its history diversity appeared along with the arrival of Muslims. Even though Harmony is still kept and always fought, the potential conflicts still exist. By the background, the study focuses on two problems: (1) how do religious people perceive its diversity’s identity toward other people? (2) How is the influence of strengthening the religious identity as themselves in front of other people toward potential conflicts which exist? This is a qualitative study with a phenomenological approach. The data are collected through observation, interview deeply and search related documents. This study can be concluded that Sitiarjo People are not single to respond the religious identity. The common people perceive its religious instrumentality however the elite people perceive its religion primordially. Keywords: Sitiarjo, Identity, Conflict Abstrak Sitiarjo dikenal sebagai salah satu miniature Indonesia karena kehidupannya yang harmonis dalam perbedaan agama. Desa ini lahir sebagai desa Kristen, pernah menyandang status sebagai desa Kristen, dan pada perjalanan sejarahnya keberagaman muncul seiring dengan kedatangan umat muslim. Meskipun harmoni tetap terjaga dan selalu diperjuangkan, namun potensi konflik tetap ada. Dengan latarbelakang tersebut, studi ini menfokuskan pada dua masalah: (1) bagaimana umat beragama mempersepsikan identitas keberagamaannya di hadapan umat yang lain? (2) bagaimana pengaruh penguatan identitas beragama sebagai diri di hadapan liyan terhadap potensi konflik yang ada? Studi ini bersifat kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Data diperoleh melalui observasi, wawancara mendalam dan penelusuran dokumen-dokumen terkait. Studi sampai pada kesimpulan bahwa masyarakat Sitiarjo tidak tunggal dalam menyikapi identitas keberagamaannya. Kalangan awam mempersepsikan keberagamaannya secara instrumentalis, sedangkan kalangan elit mempersepsikan keberagamaannya secara primordialistik. Kata Kunci: Sitiarjo, Identitas, Konflik
Timur Tengah: Pusat Pengembangan Paham Keagamaan di Indonesia Supani Supani
Hikmah: Journal of Islamic Studies Vol 12, No 1 (2016): Memahami Islam: Pernak Pernik Kehidupan Keagamaan Nusantara
Publisher : STAI ALHIKMAH Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (181.804 KB) | DOI: 10.47466/hikmah.v12i1.62

Abstract

Abstract Makkah and Madinah are the center of islamic religious understanding development which is continuously developed by Ulama through networks in different areas of Islam, included Indonesia. The transmission proses of religious understanding always involves with local tradition which has already existed before in the place where Islam come. Islam develops in Indonesia peaceful and evolutionary. However, contact period of peace and harmony with Islam is disrupted by internal religious conflicts between the ortodox and heterodox sufi stream. Keywords: Middle East, Religious Understanding, Indonesia Abstrak Makkah dan Madinah merupakan pusat perkembangan paham keagamaan Islam yang secara terus-menerus dikembangkan oleh para ulama melalui jaringannya ke berbagai wilayah Islam, termasuk di Indonesia. Proses transmisi paham keagamaan tersebut selalu bersinggungan dengan tradisi lokal yang telah ada sebelumnya di tempat di mana Islam datang. Islam berkembang di Indonesia dengan damai dan evolusioner. Namun, periode kontak yang damai dan harmonis dengan Islam tersebut kemudian terganggu oleh konflik-konflik keagamaan internal antara kaum sufi aliran ortodoks dan aliran heterodoks Kata Kunci: Timur Tengah, Paham Keagamaan, Indonesia

Page 1 of 1 | Total Record : 7